Thursday, July 9, 2009

Why ManualSICS?

ManualSICS adalah salah satu tehnik operasi ekstraksi katarak yang makin populer terutama di Indonesia akhir-akhir ini. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya peserta yang mengikuti seminar
ManualSICS maupun wetlabnya.

Sebetulnya tehnik ini baru berkembang setelah tehnik fako yang diperkenalkan lebih dahulu. Tehnik bedah Fako mempunyai banyak keunggulan bila dibandingkan dengan tehnik ECCE, terutama dari lamanya operasi, rehabilitasi visual yang cepat dan baik, kepuasan pasien dll.

Disisi lain, ternyata untuk dapat menguasai bedah fako, pada kenyataannya memerlukan masa pembelajaran yang agak lama, tergantung dari kemampuan masing-masing. Belum lagi harga mesin Fako yang tidak murah bahkan mahal. Biaya yang dibebankan pada pasien tentu akan lebih mahal karena memerlukan alat habis pakai yang lebih banyak seperti viskoelastik dng berat molekul tinggi, foldable IOL dll.

Untuk sejawat yang bekerja dikota besar dengan dukungan dana yang besar dan kesempatan belajar yang terbuka lebar,tentu tidak jadi masalah.Bagi sejawat yang didaerah dan tidak memiliki dana atau tidak disediakan alat fako maupun tidak ada kesempatan untuk belajar /fellowship tentu menjadi masalah yang cukup besar.

Mengapa demikian? Ya, karena teknik ECCE sekarang sudah banyak ditinggalkan karena hasil Fako maupun ManualSICS jauh lebih baik.Dalam era globalisasi maka mau atau tidak mau akan hadir dokter-dokter dari luar yang sudah siap masuk negri kita dengan kemampuan bedah fako yang baik pula. Apabila ini terjadi maka dokter mata kita akan terpinggirkan karena tidak dapat bersaing.Adakah solusi untuk itu? Jawabannya adalah : Ada.

Kita harus mendalami manualSICS sebaik-baiknya agar kwalitas operasi katarak bisa sama dengan Fako. Banyak sejawat yg berpendapat bahwa Fako adalah yang terbaik. Jawabannya bisa ya dan bisa tidak. Menurut saya,tehnik fako dan tehnik ManualSics hasilnya sama bagus.Salah satu keuntungan manualSICS selain visus pasca bedah yang baik, juga biaya yang murah.

Hal ini tidak bisa didapakan dari tehnik Fako.Melihat angka buta katarak yang tinggi di Indonesia (0,78% dari angkakebutaan 1,5%),maka sudah menjadi kewajiban kita untuk menurunkannya. Salah satunya adalah dengan meningkatkan operasi katarak baik untuk pasien tidak mampu maupun pasien mampu.Untuk mendapatkan hasil operasi yg baik dengan teknik manualSICS, tentu diperlukan trik-trik tertentu agar cepat mahir.Pada sesi berikut, saya akan menjelaskan trik-trik tersebut.

wass
andika prahasta gandasubrata

3 comments:

  1. dear dr AP

    Setuju bgt dengan pendapatnya mengenai SICS, selain berbagai keuntungan diatas prosedur SICS jauh lebih cepat dan singkat. Saya ada pengalaman , suatu saat saya mau SICS,pasien sudah ditempat tidur, ada sejawat lain yang bersamaan juga mau operasi dan terpaksa menunggu saya. Karena saya operasi hanya 1 orang saja, sejawat trsbt langsung ganti pakaian, selesai ganti pakaian ybs kembali ke kamar operasi dan alhamdulillah saya pas selesai operasi,jadi waktu yang diperlukan utk SICS kurang lebih sama dengan waktu yang diperlukan utk ganti baju. Nah, teman2 yang lain boleh coba dech…, pasti puas.

    Comment by Dawny | October 18, 2008

    dr. AP yth,

    Terima kasih ya sudah berbagi ilmu. Alhamdulillah sejauh ini saya belum ketemu komplikasi yang ‘ mendebarkan hati’. Pokoknya berusaha ati-ati banget dan pilih-pilih pasiennya.

    Comment by fifin | October 23, 2008

    Yth Dr Fifin,
    Apa yang Dr Fifin lakukan sangat benar. Kita harus hati2 dalam memilih pasien. Kalau diperkirakan akan sulit, lebih baik kita pilih yang paling aman dan familiar dng teknik yg dikuasai. Disini biasanya ‘ego’ kita bermain. Ah, gampang dll sehingga hasilnya jadi ‘mengecewakan’. Salah satu contoh, kadang bikin penasaran kalau pupil pasien tidak mau lebar (kurang lebar). Kalau dipaksa sics, akan bermasalah saat akan melakukan CCC atau meluksir lensa ke anterior.Tapi kalo sdh jam terbangnya banyak,tidak masalah.
    ap

    Comment by andika | October 27, 2008

    Aslkm dokter…
    Terima kasih atas bimbingannya tentang MSICS.
    Btw, saya masih belum pernah mencoba teknik facofraktur nich selama fellow di cicendo….

    by Ramzi Amin March 19, 2009 at 1:21 am

    ReplyDelete
  2. dear dr. AP
    Saya setuju pilih2 pasien. tapi di daerah saya sering menghadapi pasien dg perkiraan penyulit (+), kurang mampu, dirujuk tidak mau, minta dioperasi di daerah. Akhirnya dg diawali dg bacaan Basmillah, operasi tetap saya lakukan (bukan karena "ego" bermain), tapi berharap dg usaha yg dilakukan akan ada hasil dan pasien bisa melihat lagi.
    pengalaman sics, jika alami pupil mengecil, setelah kapsulotomi, saya lakukan iridectomi jam 12 lalu saya buat total (gunting iris ke arah sentral). lalu dg dua hook saya flip off (luksir) lensa. satu hook menahan iris, dan hook lainnya mengangkat lensa. InsyaAllah lensa akan bisa terluksir. Selamat mencoba..

    Abdul Madjid - Blora

    ReplyDelete
  3. Maaf ada salah ketik...yang benar "diawali dg bacaan Basmallah". makasih
    Madjid

    ReplyDelete